1. Geografi di Masa KlasikGeografi di masa klasik berarti berjalan di antara abad ke 6-1 SM yang masih kental sekali dengan mitologi dan cerita-cerita kultural masyarakat. Dalam fase ini, bangsa Romawi menjadi salah satu pelopor yang menerapkan ilmu geografi untuk melakukan pemetaan terhadap wilayah-wilayah di bumi.
Selain itu, ilmu geografi juga digunakan sebagai pisau untuk melakukan mendeskripsikan pelabuhan, daratan, hingga garis pantai di kawasan kekuasaan Romawi. Adapun beberapa tokoh geografi di era ini, seperti, Ptolomeus, Herodotus, Thales, Strabo, Pytheas, dan Erathosthenes.
1. Ptolomeus (penemu garis peta)
Ptolemaeus adalah pengarang beberapa risalah ilmiah, tiga di antaranya kemudian memainkan peranan penting dalam keilmuan Islam dan Eropa. Yang pertama adalah risalah astronomi yang dikenal sebagai Almagest (dalam bahasa Yunani Η μεγάλη Σύνταξις, "Risalah Besar"). Yang kedua adalah Geographia, yang merupakan diskusi teliti mengenai pengetahuan geografi Helenistik. Yang ketiga adalah risalah astrologidikenal sebagai Tetrabiblos ("Empat buku") di mana dia berusaha mengadaptasi astrologi horoskop ke filosofialam Aristotelian. Ia juga melestarikan daftar raja-raja kuno, disebut "Kanon Ptolemaeus", yang penting bagi penelitian sejarah Timur Tengah.
2. Herodotus (menyusun catatan geografi sekitar Timur Tengah)
Herodotus adalah seorang penulis dan ahli geografi Yunani yang dianggap sebagai sejarawan pertama dunia. Sekitar 425 SM, Herodotus menerbitkan karya besarnya, sebuah catatan panjang tentang Perang Yunani-Persia yang disebutnya "The Histories". Menurut bahasa Yunani, "historie" artinya "penyelidikan".
Sebelum Herodotus, tidak ada penulis yang pernah melakukan studi sistematis dan menyeluruh tentang masa lalu atau mencoba menjelaskan sebab-akibat dari peristiwa Perang Yunani-Persia. Setelah Herodotus, analisis sejarah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan intelektual dan politik. Para sarjana telah mengikuti jejak Herodotos selama 2.500 tahun.
3. Thales (telah menggali informasi dari perjalanan nya di berbagai tempat)
Thales lahir di kota yang merupakan tanah perantauan bagi orang-orang Yunani di Asia kecil, antara tahun 624-625 SM dan meninggal sekitar tahun 547-546 SM. Kondisi Miletos yang makmur karena merupakan kota penting yaitu sebagai kota transit perdagangan antara Yunani, Italia, Mesir, dan Asia, sehingga Negara-negara tersebut saling bertemu.
Dari pertemuan tersebut terjadilah pertukaran latar belakang kebudayaan serta pemikiran (Bertens, 1990: 19) yang kemudian memungkinkan orang-orang di sana mengisi waktu luangnya dengan berdiskusi dan berpikir tentang segala hal, yang dimana merupakan awal dari kegiatan berfilsafat, sehingga tidak heran jika para filsuf Yunani pertama lahir di tempat ini.
Thales merupakan seorang saudagar/ pedagang yang sering berlayar ke Mesir. Dalam kegiatan berlayarnya ke Mesir, Thales mempelajari ilmu ukur dan dibawanya ke Yunani. Ia diketahui dapat mengukur piramida dari bayangannya saja. Selain itu, Thales juga dapat mengukur jauhnya kapal laut dari pantai. Kesuksesan Thales mulai dikenal setelah ia berhasil memprediksi terjadinya gerhana, matahari pada tanggal 28 Mei tahun 585 SM.
4. Strabo
Strabo (bahasa Yunani: Στράβων; 63/64 SM – ca. 24) adalah sejarawan, geografer dan filsuf Yunani. Strabo lahir dari keluarga kaya dari Amaseia di Pontus,[1] yang baru saja menjadi bagian dari Kekaisaran Romawi. Kisah sejarah Strabo hampir sepenuhnya hilang.
Beberapa tanggal kematian telah diusulkan untuk kematian Strabo, tetapi kebanyakan menyimpulkan bahwa Strabo meninggal setelah tahun 23.
5. Pytheas (Mengukur cara matahari Bumi)
Pytheas dari Massalia, merupakan seorang geografer Yunani dan penjelajah dari koloni Yunani Massalia. Ia berlayar eksplorasi ke Eropa barat laut pada sekitar tahun 325 SM, namun deskripsinya tentang hal itu, yang dikenal luas di zaman antik, belum bertahan.
Dalam perjalanan ini ia mengelilingi dan mengunjungi sebagian besar wilayah Pulau Britania Raya. Ia adalah orang pertama yang mencatat untuk menggambarkan Matahari tengah malam. Keadaan teoretis dari Zona Dingin, dan zona beriklim sendang malam sangat singkat di musim panas dan matahari tidak terbenam pada titik balik matahari musim panas, sudah diketahui. Demikian pula, laporan tentang negara salju dan kegelapan abadi (negara Hyperborea) telah sampai di Mediterania beberapa abad sebelumnya. Pytheas adalah pengunjung ilmiah pertama dan reporter Arktik, Tudung es kutub, dan Jermanik. Ia memperkenalkan gagasan Thule yang jauh ke imajinasi geografis, dan kisah pasang lautnya paling awal diketahui bulan sebagai penyebabnya. Pytheas mungkin juga telah mencapai Islandia.
Rekonstruksi jalur yang dilalui Pytheas bermula dari Massalia (Marseille) berlayar melalui Selat Gibraltar. Kunjungan pertama adalah ekspedisi pembuat timah Cornwall dan mencatat proses ekstraksi timah hingga penyimpanan. Ia kemudian melanjutkan perjalanan menuju Albion (Inggris). ia melanjutkan berlayar selama 6 hari menuju utara dan tiba "Thule" di orang-orang pantai Norwegia. Ekspedisi berlanjut melintasi Skagerrak menuju pantai timur Swedia. Dalam rute perjalanannya menuju Massalia, ia bertemu orang Jermanik di Pantai Baltik, tepi barat wilayah penduduk Scythian.
6. Erathosthenes (bapak geografi)
Erathosthenes adalah seorang matematikawan, ahli geografi dan astronom zaman Helenistik. Ia tercatat sebagai orang yang pertama kali memikirkan sistem koordinat geografi, dan yang pertama diketahui menghitung keliling Bumi.
Komentar
Posting Komentar